PUISI: AYAH, SAMPAI BILA?

 



AYAH, SAMPAI BILA?
(20/2/2022)


Ayah
sampai bila
terus bisu tanpa menoktah makna

Ayah
perlukah, menjadi penglipur lara
untuk 'kami' yang tidak pernah sudi

Ayah
mengapa sering saja
termenung sendiri
angin malam berkali-kali
memberi salam
cuba mencuri bingungmu
namun tetap sahaja kau tak peduli

Ayah
apakah ayah barangkali
sengaja bersikap tuli
sedang kami tetap begini
pulang kami seperti tidak
bicara kami kadang terbawa marah
diam kami pula, tidak bererti

Ayah
mengapa tetap sahaja bersabar
dengan perangai kami
yang seperti ini?

(semoga Allah mengampuni segala dosa arwah Ayah (Hashim bin Osman), dipermudahkan urusannya di alam barzakh dan kelak, dibangkitkan bersama orang-orang yang soleh dan ditempatkan di dalam syurga-Nya)

Comments

Popular posts from this blog

SAYA RINDU AYAH

CERPEN: RAKUS (masih dalam proses suntingan idea)

SAIDINA ZAHIR BIN HARAM, ORANG MISKIN YANG MENGAJAR KITA