SEORANG TUA KEPUNYAAN DESA KAMI
SEORANG TUA KEPUNYAAN DESA KAMI
(4/8/20)
Tidak jemu sang tua
berpelikat, berbaju Melayu
kadang dibiar saja tubuh kurus disapa dingin angin
bukti musafir sang angin dari
hijau sawah
kudrat yang tersisa dihabiskan
dengan membaca desa yang semakin dewasa
baginya, tiada beza siang atau malam
asalkan masih boleh menampar lalat
malam pula leka mengira kelip-kelip langit
tidak pula marah dengan anak desa yang sibuk
mendaki belakangnya
menghitung hari tua seperti ini
membuat dia terasa muda
itulah dia, si tua desa kami
(semoga Allah mengampuni segala dosa arwah Pak Ngah Mat (lelaki tua yang dimaksudkan di dalam puisi ini), dipermudahkan urusannya di alam barzakh dan kelak, dibangkitkan bersama orang-orang yang soleh dan ditempatkan di dalam syurga-Nya)
Comments
Post a Comment