ADA APA DENGAN 'KULI'?
8/8/2023
Sudah terlalu lama rasanya saya tidak menulis. Hanya sahaja baru-baru ini, diberi kesempatan oleh Tuhan untuk menyiapkan sebuah puisi yang saya namakan 'Tentang Kecewa'. Saya juga sempat menyunting kembali idea-idea untuk novel Seindah Cinta Yusuf saya saya sendiri tidak tahu, bilakah ia akan menjadi sebuah karya yang lengkap di tangan pembaca. Saya ini cuma perempuan yang suka menulis, saat diizinkan Tuhan. Sekalipun tanpa ilmu penulisan yang segar, namun diri ini gigih memastikan kebaikan-kebaikan yang saya nukilkan, akan ada yang merindu.
Sebentar tadi, saya tanpa sengaja telah dipertemukan dengan sebuah video pendek di Facebook . Ia memaparkan seorang anak laki-laki Indonesia berusia 18 tahun. Tidak saya katakan namanya, harus aib pemuda itu saya jaga. Di video tersebut, mereka mengiklankan kondisi remaja itu yang kuku tangan dan kakinya dikatakan sudah membusuk. Bererti lama sudah dia menganggung sakit itu, namun tiada yang lebih sakit, daripada tidur dengan perut yang menjerit kelaparan. Saya kira, dia itu akan terlihat tampan andai penampilannya lebih bersih dan sakitnya dapat dirawat. Di hujung video, anak lelaki itu terlihat sedang berjalan-jalan dengan sederhana. Mungkin, kerana hatinya sendiri juga hanya tahu menunduk ke bawah, tidak berani diangkat wajahnya menyanjung langit biru yang terlalu tinggi. Nampak tergantung di lehernya sebuah kepingan kotak yang tertulis
KULI
BAYAR SEIKHLASNYA
Dengan sedikit emosi, akal saya pantas mempersoalkan:
"Ada apa dengan dunia ini? Sampaikan ada manusia yang terpaksa menghinakan dirinya dengan panggilan tersebut?"
Saya mengatakan begini adalah kerana, sering saya jumpa kata ini digunakan untuk menggambarkan rendahnya darjat seseorang, yang mana dia sering disuruh melakukan apa-apa pekerjaan tetapi dengan upah yang sangat sedikit. Tidak terbanding dengan nilai keringatnya yang tumpah ke bumi dan air mata yang menemani di malam hari.
Lalu, jari saya pantas mencari maksud 'kuli' dalam Kamus Besar Indonesia dan ini ternyata maksud sebenarnya:
orang yang bekerja dengan mengandalkan kekuatan fisiknya (seperti membongkar muatan kapal, mengangkut barang dari stasiun satu tempat ke tempat lain)
pekerja kasar.
Terus, saya mendapatkan pula makna perkataan itu
daripada Kamus Dewan;
orang yang membuat kerja kasar atau kerja berat seperti memunggah barang, membaiki jalan raya, buruh kasar dan lain-lain.
Kesimpulannya memang begitulah maksud perkataan kuli itu. Bererti ia bukanlah sesuatu yang menghinakan, bahkan perlu dihormati oleh masyarakat. Orang-orang seperti pemuda itu, yang sedar keadaan dirinya, tidak memilih untuk duduk diam sahaja tanpa berbuat apa-apa. Buktinya dia berusaha memanfaatkan setiap kudrat yang masih tersisa untuk melakukan kerja.
Comments
Post a Comment