KERIKIL KECIL MENGADU PADA LANGIT MALAM
tahukah dikau duhai insan yang dirindui Jibril…
sepotong doa telah ku hidang
beralaskan kaca iman yang sedikit retak
lalu ku sembahkan pada Tuhan
yang tidak pernah culas menjaga siang dan malam
“usah
dibiar hati ini terus galau
"tidak ingin lagi rindu ini menjadi sang
gelandangan
tidak bertempat, tidak berteman
dipagut bisa
risau”
aku sedar, bahkan tidak akan pernah memilih
untuk lupa
berkali-kali batinku menjerit dalam kesepian,
bahawa…
"Engkau rasulku, sunnahmu ikutanku!"
namun wahai sang rasul, aku ini hanya
kerikil kecil
yang kadang tak perlu sepak terajang manusia
cukup titisan hujan dari langit yang berduka
membuatku terhentak, tertolak sedikit demi sedikit
sampai angin tertawa sinis…melihatku jatuh kesakitan
dalam lembah kehinaan, tanpa sempat diri ini
berpaut
pada dahan rapuh
berharap sarang lelabah
menyambut lembut
tubuh berdosa ini
akhirnya… kerikil ini terpaksa
menjadi sebuah
kehilangan
yang tinggal hanya
debu-debu penyesalan
Comments
Post a Comment